Fanspage

Jumat, 26 Agustus 2016

Bapak H. Edi Rusdi Kamtono merayakan hari kemerdekaan 17 Agustusan bersama warga


Landasan kuat yang mendorong Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta untuk memproklamirkan kemerdekaan Indonesia yakni pada saat pasukan Jepang mulai melemah, kekalahan demi kekalahan diperoleh oleh pasukan Jepang yang sedang perang diwilayah Eropa. Jepang diporak porandakan oleh tentara Amerika pada bulan Mei 1942 di pertempuran Laut Koral dan Juni 1942 di Pertempuran Midway untuk mengusir mereka di tanah Eropa. Bukan hanya itu saja, Amerika juga melakukan serangan secara kejam dengan menjatuhkan Bom Atom di Hiroshima dan pada tanggal 9 Agustus Amerika melakukan hal serupa diwilayah Nagasaki, dua pusat kota pemerintahan Jepang menjadi hancur rata dengan tanah. Momen kekalahan tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh sang proklamir untuk mengumumkan kemerdekaan NKRI, hal ini dilakukan pada tanggal 10 Agustus 1945 ketika Sultan syahrir mendengar lewat radio bahwa jepang telah menyerah pada sekutu.


Pada saat Ir. Soekarni kembali dari Dalat, Sultan syahrir mendesak agar beliau segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia terlebih lagi pada tanggal 15 Agustus Jepang benar-benar menyerah pada sekutu.


Para Pemuda Indonesia membawa keluarga Soekarno dan Hatta ke rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945 dini hari, hal ini dilakukan supaya Soekarno dan Hatta tidak terpengaruh oleh jepang. Sementara itu, Wikana dan Mr. Ahmad Soebarjo yang saat itu sedang berada di Jakarta sangat menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Setelah persetujuan tersebut, Yusuf Kunto diutus untuk menjemput Soekarno dan Hatta beserta keluarganya guna membuat konsep kemerdekaan. Pada tanggal 17 Agustus 2016,

Bapak Wakil Walikota H. Edi Rusdy Kamtono beserta istri berkunjung ke gang-gang terpencil untuk merayakan hari kemerdekaan 17 Agustusan.

0 komentar:

Posting Komentar